Sebagai bagian dari proyek Nuffic OKP (Orange Knowledge Project), Universitas Diponegoro Bersama IHE Delft Netherland, Deltares, Radboud University serta Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bekerja sama mendukung penerapan pengelolaan wilayah pesisir terpadu di Jawa Tengah, melalui peningkatan kapasitas staf pemerintahan (decision maker) di bidang-bidang terkait. Salah satunya adalah dengan mengembangkan modul pelatihan mengenai Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu/ Integrated Coastal Zone Management (ICZM) bagi para staf. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Tim OKP bersama para ahli dari Belanda di kampus IHE Delft dan Radboud University, the Netherlands selama satu minggu mulai tanggal 27 Juni 2022 hingga 2 Juli 2022. Kegiatan berlangsung dengan intens dan kondusif.

Modul pelatihan yang dikembangkan terdiri dari beberapa topik, diantaranya adalah Introduction to ICZM, Spatial Planning in ICZM and Serious Gaming, Coastal Project Risk Management, Applied GIS Database for ICZM, Gender and Human Rights Approach in ICZM, Solid Waste Management for ICZM, dan Hazard Mitigation. Modul pelatihan Introduction to ICZM disusun oleh Dr. Aris Ismanto, S.Si, M.Si dengan rekan kerja dari IHE Delft Belanda yaitu Dr. Suryadi dan Dr. Erik de Ruijter van Steveninck. Topik pelatihan ini bertujuan untuk mengenalkan dasar-dasar, konsep, dan pentingnya pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu, serta melihat bagaimana dinamika stakeholder dalam memainkan peran dan kepentingannya masing-masing di wilayah pesisir.

Sedangkan modul Spatial Planning and Serious Gaming dikembangkan oleh Dr.-Ing Wisnu Pradoto, S.T., M.T. dan dibantu oleh Maria Ekacarini J., S.T., M.P.W.K. bersama tim pakar dari Radboud University Belanda yaitu Prof. Erwin, Prof. Sander Meijerink, dan Dr. Ary Samsura. Pelatihan ini menjelaskan tentang pentingnya perencanaan penataan ruang dalam pengelolaan wilayah pesisir terpadu serta melatih peserta agar memiliki kemampuan dalam pengambilan keputusan sebagai proses dalam perencanaan dan pembangunan wilayah pesisir di Indonesia, khususnya Provinsi Jawa Tengah. Serious Gaming, yang menjadi bagian dari Spatial Planning merupakan instrumen baru yang dikembangkan untuk proses pengambilan keputusan.

Topik pelatihan Coastal Project Risk Management dikembangkan oleh Mada Sophianingrum, S.T., M.T., M.Sc. dengan tim dari Undip yaitu Dr. Ir. Bambang Purwanggono S., M.Eng. dan tim dari Belanda yaitu Prof. Sander Meijerink. Pelatihan ini berfokus pada pengelolaan resiko dari kegiatan atau proyek-proyek yang dilakukan di kawasan pesisir. Dalam pelaksanaannya, peserta akan dilatih untuk mampu memahami suatu proyek pesisir, mengidentifikasi stakeholder yang terlibat dan bertanggung jawab, mengidentifikasi dan memahami resiko proyek, serta mengembangkan aksi mitigasi dan pengelolaan resiko.

Modul pelatihan Applied GIS Database for ICZM dikelola dan dikembangkan oleh Dr. Muhammad Helmi, S.Si, M.Si. bersama Dr. Suryadi dari IHE Delft. Topik ini menjelaskan konsep dasar basis data GIS serta pentingnya GIS bagi ICZM. Pelatihan akan cenderung bersifat teknis karena terkait dengan pemetaan dan penggunaan software GIS, seperti persiapan survei lapangan, digitasi, pemetaan, pemanfaatan fitur-fitur dalam software GIS untuk berbagai analisis spasial yang bermanfaat dalam mendukung pengelolaan wilayah pesisir terpadu.

Modul pelatihan Gender and Human Rights Approach in ICZM dikembangkan oleh Dr. Laila Kholid Alfirdaus, S.IP., MPP, Wulan Kusumastuti, S.H., M.H., bersama Safilia Vinandita, S.T., M.P.W.K. dengan dibantu oleh tim dari Deltares yaitu Bouke Ottow dan Audrey Legat. Topik ini disusun dengan tujuan untuk mengarusutamakan gender dan hak asasi manusia ke dalam kebijakan sebagai wujud dari inklusivitas dalam pengelolaan wilayah pesisir berkelanjutan.

Solid Waste Management for ICZM merupakan modul pelatihan yang dikembangkan oleh Prof. Dr. Ir. Syafrudin, CES, MT. bersama rekan dari IHE Delft Dr. Capucine Dupont. Secara umum, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran seluruh pemangku kepentingan akan pentingnya pengelolaan limbah padat dalam mendukung pelaksanaan ICZM, serta mengembangkan keahlian dalam merumuskan kebijakan terkait penanganan persampahan. Pelatihan ini mendiskusikan tentang pengelolaan limbah padat yang meliputi aspek regulasi, institusi, teknis operasional, pembiayaan, dan partisipasi masyarakat.

Topik modul pelatihan Hazard Mitigation dikembangkan oleh Priyo Nugroho Parmantoro, S.T., M.Eng bersama dengan tim dari IHE Delft yaitu Dr. Ali Dastgheib dengan keahlian di bidang coastal engineering and port development dan Amrit Cado van der Lelij dari Deltares dengan spesialisasi di bidang Building with Nature (BwN). Pelatihan ini menjelaskan pengetahuan dasar tentang penyelesaian masalah di garis pantai dengan pendekatan terintegrasi, pengurangan dampak erosi di bagian hilir wilayah pesisir, pengembangan dan budidaya mangrove yang bermanfaat bagi biota dan kehidupan lainnya, pendekatan teknis di wilayah muara untuk mengurangi efek sedimentasi dan polusi.

Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat dihasilkan modul pelatihan yang efektif dan aplikatif untuk mendukung peningkatan kapasitas staf di Provinsi Jawa Tengah pada khususnya, dan Indonesia pada umumnya di masa yang akan datang, guna mewujudkan Integrated Coastal Zone Management (ICZM).