Dalam rangka memperkuat kerjasama regional dan keberlanjutan lingkungan, Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri menginisiasi dua kegiatan penting yang diselenggarakan di Semarang, Indonesia. Kegiatan The 19th Working Group Meeting on the Marine and Coastal Environment in the South China Sea dilaksanakan pada 6-7 Agustus 2024, kemudian dilanjutkan oleh kegiatan The 33rd Workshop on Managing Potential Conflict in the South China Sea yang berlangsung dari 8-10 Agustus 2024, di Hotel Tentrem Semarang. Kedua kegiatan ini saling melengkapi dalam upaya memperkuat kerjasama dan solusi bagi tantangan lingkungan serta potensi konflik di kawasan tersebut. Peserta yang hadir dalam kegiatan ini berasal dari 12 negara, termasuk Brunei Darussalam, Kamboja, Tiongkok, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Malaysia.
The 19th Working Group Meeting on the Marine and Coastal Environment in the South China Sea berfokus pada topik pelestarian ekosistem pesisir, dengan penekanan pada konservasi dan restorasi hutan mangrove. Nomastuti Junita Dewi, SE, MM, dari Center for Integrated Coastal Zone Management Universitas Diponegoro, membawakan topik mengenai “Strategi Konservasi Mangrove untuk Perlindungan Pesisir”. Peserta yang hadir turut serta dalam mendiskusikan upaya dan kemajuan dalam mengelola lingkungan pesisir. Kegiatan ini meliputi sesi presentasi dan diskusi tentang berbagai proyek konservasi, serta penetapan rekomendasi untuk inisiatif baru yang mendukung pengelolaan berkelanjutan.

Kegiatan selanjutnya, yaitu The 33rd Workshop on Managing Potential Conflict in the South China Sea, bertujuan untuk mengelola potensi konflik di Laut China Selatan melalui dialog konstruktif dan kerjasama teknis. Peserta yang hadir turut berdiskusi tentang strategi mitigasi konflik dan pengembangan kapasitas. Kegiatan ini melibatkan presentasi tentang proposal proyek baru, laporan penggunaan Dana Khusus, serta sesi berbagi pengalaman mengenai solusi terhadap tantangan lingkungan seperti banjir pasang di Semarang. Sebagai bagian dari rangkaian acara, pada 9 Agustus 2024, peserta juga melakukan kunjungan lapangan ke Grand Maerakaca di Semarang.
Kegiatan ini diharapkan dapat mempererat kepercayaan antarnegara, memperkuat sinergi, dan memberikan kontribusi signifikan dalam menjaga perdamaian serta keberlanjutan kawasan Laut China Selatan. Dengan pendekatan dialog terbuka dan kolaboratif, diharapkan solusi konkret untuk tantangan lingkungan dan potensi konflik dapat terwujud secara efektif.

Documentation sources: dokumentasi pribadi